Bukan Soal Bakat, Tapi Soal Siapa yang Ada di Sekitarmu

Banyak orang bilang, karakter seseorang dibentuk dari dalam. Tapi saya percaya, lingkunganlah yang membentuk bagaimana karakter itu bertumbuh. Saya sendiri adalah buktinya.


Kalau melihat saya sekarang yang senang menggambar dan menikmati seni visual, mungkin tak banyak yang menyangka bahwa dulu—saat sekolah—saya bahkan tidak tertarik dengan seni sama sekali. Pelajaran menggambar atau kesenian hanyalah mata pelajaran formal yang saya jalani seadanya. Saya tidak merasa punya bakat, tidak pula merasa punya ketertarikan khusus. Saat itu, dunia saya terasa jauh dari warna dan ekspresi.


Tapi semuanya berubah ketika saya berada di Bali.



Saya tinggal di Bali—tempat yang tidak hanya memesona secara visual, tapi juga dipenuhi oleh jiwa seni yang hidup. Di sini, kesenian bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari identitas. Anak-anak belajar menari sejak dini, orang tua dengan tekun mengukir kayu atau membuat sesajen yang penuh estetika, dan setiap sudut terasa seperti galeri terbuka.


Yang paling berpengaruh adalah lingkungan pertemanan saya. Saya dikelilingi oleh teman-teman yang tumbuh dalam keluarga seniman, atau setidaknya terbiasa hidup berdampingan dengan seni. Mereka tidak menganggap menggambar sebagai sesuatu yang harus sempurna. Bagi mereka, seni adalah cara jujur untuk mengekspresikan diri. Dari sanalah, tanpa tekanan, saya mulai mencoba-coba lagi menggambar. Dan perlahan, saya menemukan kenikmatan di dalamnya.


Saya pernah menuliskan kisah perubahan saya dalam artikel sebelumnya (baca: AI Bikin Saya Makin Yakin: Pilihan Dulu Itu Nggak Salah), bagaimana dari yang awalnya tidak tertarik sama sekali, saya akhirnya bisa jatuh cinta pada dunia visual. Tapi satu hal yang belum banyak saya sorot adalah betapa besar peran lingkungan dalam perjalanan itu.


Tanpa tinggal di Bali, tanpa teman-teman yang berjiwa seni, tanpa atmosfer yang mendukung kebebasan berekspresi—saya mungkin tidak akan pernah menemukan bagian dari diri saya ini.


Pengalaman ini membuat saya percaya bahwa lingkungan sosial bukan hanya memengaruhi kebiasaan, tapi bisa mengubah arah hidup seseorang. Karena itu, pandai-pandailah bersosial. Pilih lingkungan yang membangun. Bertemanlah dengan orang-orang yang memercayai proses, yang menghargai ketulusan, dan yang tidak terburu-buru menilai hasil.


Lingkungan yang baik tidak selalu membuat hidup lebih mudah. Tapi lingkungan yang tepat bisa membuat kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.


0 Response to "Bukan Soal Bakat, Tapi Soal Siapa yang Ada di Sekitarmu"

Posting Komentar